ads

Kata Kata Halus dalam Bahasa Sunda yang Umum Diucapkan

Punya temen orang Sunda?

Pernah denger orang ngomong pake Bahasa Sunda dimana sebenernya kita itu tau apa maksudnya, tapi kita bingung untuk menjawab/menanggapinya karena takut salah?

Atau..

Pernah tersesat di daerah tertentu di Jawa Barat, kemudian elu bertanya sama penduduk setempat mengenai arah jalan, tapi mereka menjawab dengan bahasa Sunda, yang mana lo sendiri kurang ngerti apa artinya?

Berangkat dari sinilah, gue kembali membawakan tulisan tentang Bahasa Sunda, khususnya membahas tentang arti dan makna dari kata-kata yang umum lo denger dalam Bahasa Sunda.

Kata-kata umum yang gue maksud adalah kata-kata yang familiar dan sering kita denger, serta merupakan kata-kata yang kerap kali diucapkan oleh mereka yang berbicara dengan menggunakan Bahasa Sunda.

Bahasa Sunda yang digunakan pun umumnya terbagi menjadi dua bagian, yaitu ;

  1. Bahasa Sunda Kasar, dan
  2. Bahasa Sunda Halus.

Artikel Terkait :
  • Mengenal Kata-Kata Kasar Dalam Bahasa Sunda dan Penggunaannya


Kosa Kata Bahasa Sunda Halus dan Artinya


Bahasa Sunda Halus
Bahasa Sunda Halus

Ada banyak sekali kata halus dalam Bahasa Sunda yang gak mungkin banget dimuat semuanya dalam tulisan ini. Oleh karena itu, gue akan memilih sejumlah kata yang umum, dan sering banget digunakan oleh orang Sunda ketika berbicara, beberapa diantaranya adalah :


1. Punten


Punten artinya Permisi.

Kata ini biasa digunakan untuk menunjukan rasa sopan santun terhadap orang lain, entah orang tersebut dikenali atau tidak. Biasanya kata punten digunakan ketika kita berjalan/berpapasan ditengah satu orang, atau lebih.

Ngerti gak?

Misalnya..

Lo lagi jalan, sendiri..
Di depan elu, ada beberapa orang lagi asik nongkrong.

Udah jadi adab kesopanan kan, kalo kita berjalan melewati mereka harus mengucapkan permisi?

Masa iya maen selonong gitu aja, emangnya lo ayam?

Nahh! Dalam Bahasa Sunda..
Permisi itu artinya punten.

Jadi ketika lo berjalan dihadapan orang, atau bahkan elu berjalan mendahului orang lain (orang tua, misalnya), lo harus mengucapkan kata "punten".

Oh ya..
Ketika lo berjalan mendahului orang tua, umumnya gak cuma "punten" aja yang diucapkan, tapi "punten kapayunan", yang mana artinya kurang lebih adalah "permisi keduluan".

Intinya, kalimat yang diucapkan ketika berjalan mendahului orang tua itu haruslah sopan dan lebih cenderung ke merasa gak enak karena telah mendahului mereka.

Karena sebenernya, dalam adab sopan santun yang gue tau, dimana ketika kita berjalan dan didepan ada orang tua yang lagi jalan juga. Mau gak mau kita harus tetap berada dibelakang mereka, gak boleh mendahului, kecuali jika kita emang tergesa-gesa.

Dalam Bahasa Sunda, kata yang digunakan kepada orang tua jauh lebih halus dan lebih sopan ketimbang kata yang digunakan kepada orang yang sebaya dengan kita.

Gak cuma ketika lo berjalan melalui orang atau sekumpulan orang aja kata punten ini digunakan. Ketika lo menyela atau memotong pembicaraan ataupun melakukan kesalahan, kata "punten" ini umumnya bakalan digunakan.


2. Mangga


Inget ya, bukan buah Mangga..

Mangga dalam Bahasa Sunda memiliki arti Silakan/Mempersilakan.

Mangga pasangannya sama punten itu tadi.

Jadi ketika lo mengucapkan kata "punten" ketika berpapasan atau berjalan melalui sekumpulan orang, maka jawaban yang lo dapet adalah "mangga".

Contoh :

Udin : Parunten/Punten.. ngiring ngalangkung.
Banyak Orang : Mangga.

Artinya :

Udin : Permisi, numpang lewat.
Banyak Orang : Silakan.

Ngiring artinya ikut/numpang.
Ngalangkung artinya lewat.


3. Nuhun/Hatur Nuhun


Nuhun atau Hatur Nuhun memiliki makna yang sama, yaitu untuk mengucapkan terimakasih.

Contoh dalam percakapan :

Aa : Neng, tadi Aa ngirim pulsa, aya teu?
Neng : Aya Aa, nuhun/hatur nuhun.

Artinya :

Aa : Neng, tadi Aa ngirim pulsa, ada gak?
Neng : Ada Aa, makasih.


4. Sumuhun


Kata sumuhun memiliki makna untuk meng-iya kan/membenarkan sesuatu hal atau pernyataan tertentu.

Contoh :

Udin : Jang, ieu teh leres jalanna kadieu?
Ujang : Sumuhun Udin.

Artinya :

Udin : Jang, ini bener jalannya kesini?
Ujang : Iya bener Udin.


5. Wios


Wios mengandung makna untuk memperbolehkan.

Dalam sebuah pernyataan atau kalimat, biasanya gak cuma "wios" aja yang digunakan, kata "wios" akan menjadi "teu sawios-wios" tergantung dari penggunaannya.

Contoh :

Udin : Jang, wios teu upami abdi nambut motorna sakedap? Bade neang pun lanceuk ka terminal.
Ujang : Sok wae Udin, teu sawios-wios. Mung kade tong hilap, bensinan hehehe..

Artinya :

Udin : Jang, boleh gak kalo gue pinjem motornya bentar? Mau jemput abang ke terminal.
Ujang : Boleh aja Udin, gak masalah. Cuma hati-hati jangan lupa, isi bensinnya hehehe..



6. Alim


Bukan alim ulama ya, bukan!

Alim itu lebih cenderung ke "gak mau".

Alim adalah kata halus dalam Bahasa Sunda.
Kalo kasarnya dari alim adalah "embung", atau bisa juga "teu hayang".

Contoh :

Aa : Neng kersa teu janteun kadeudeuh Aa?
Neng : Alim ah Aa..
Aa : Geuning :'(

Artinya :

Aa : Neng mau gak jadi kesayangannya Aa?
Neng : Gak mau ah Aa..
Aa : Kok gitu :'(

Kersa memiliki arti/makna dari menanyakan kemauan.
Teu/Henteu artinya tidak/bukan.
Kadeudeuh artinya kesayangan.


7. Duka dan Teu Terang/Kirang Terang


Ketiga-tiganya memiliki arti/makna dari ketidak tahuan/tidak tahu.

Umumnya "Teu Terang/Kirang Terang" selalu ditambahkan setelah "duka" yang mana artinya "gak tau/kurang tau", dan biasanya digunakan untuk mempertegas ketidak tahuan akan hal yang ditanyakan.

Mungkin lo seringnya denger kata "teuing".
Nah "teuing" itu merupakan kata kasarnya dari "duka".

Contoh :

Udin : Jang, terang bumina H. Entur teu?
Ujang : Duka euy Din, kirang terang.

Artinya :

Udin : Jang, tau rumahnya H. Entur gak?
Ujang : Enggak euy Din, kurang tau.


8. Meureun/Manawi


Dalam Bahasa Indonesia, kata "meureun/manawi" memiliki arti/makna dari "kemungkinan".

Meureun merupakan kata kasar dari Manawi.

Mungkin lo seringkali nemuin kedua kata tersebut dengan awalan dan akhiran yang kurang lebih kaya gini :
  • Meureunan
  • Mamanawian

Keduanya sama aja jika diliat dari arti/maknanya.
Hanya saja berbeda jika diliat dari penggunaannya.

Contoh :

Udin : Sep, mamanawian kagungan artos langkung?
Asep : Aya. Kumaha kitu din?
Udin : Bade nambut hehe..

Artinya : 

Udin : Sep, kali aja ini mah lo ada/punya duit lebih?
Asep : Ada. Emang kenapa din?
Udin : Mau pinjem hehe..


9. Sok


Sok disini bukan berarti "sok/so" dalam Bahasa Indonesia.

Kata "sok" dalam Bahasa Sunda mengandung makna dari "memperbolehkan/mengizinkan".

Biasanya kata "sok" ini dibarengi/diakhiri dengan kata "wae", yang mana "wae" jika dalam Bahasa Indonesia memiliki arti "aja".

Contoh :

Udin : Mat, wios teu abdi nambut motorna?
Mamat : Sok wae Din.

Artinya :

Udin : Mat, boleh gak gue pinjem motornya?
Mamat : Pake aja Din.


10. Ukeun/Nyuhunkeun


Nyuhunkeun/Ukeun ini bermakna "meminta" dalam Bahasa Indonesia.

Contoh :

Asep : Mat, tiasa ukeun PIN BB na si Ujang teu?
Mamat : Oh mangga.

Artinya :

Asep : Mat, boleh minta PIN BB nya si Ujang gak?
Mamat : Oh boleh.


Mungkin hanya sampai 10 aja gue bisa jelasin panjang lebar, selebihnya gue cuma bisa kasih arti katanya aja dalam tabel yang gue buat berikut ini :

Bahasa IndonesiaBahasa Sunda
AdaAya
Tidak adaTeu aya
AdikRai, Adi, Pun Adi
KakakRaka, Pun Lanceuk
AkanBade, Bakal
Anak KecilMurangkalih
DewasaBaleg
BagusSae
JelekAwon
BahagiaBagja
SedihTunggara
Ayah/BapakBapa, Pun Bapa, Tuang Rama
Ibu/MamahPun Biang
TidurKulem, Bobo
Bangun TidurGugah/Ugah Bobo
BaruAnyar
LamaLawas
BarusanNembe
Benar/BetulLeres
SalahLepat
BerangkatMios, Angkat
PulangMulih
BerapaSabaraha
BagaimanaKumaha
SiapaSaha
Yang ManaNu Mana
KapanIraha
BesarAgeung
BesokEnjing
BukanSanes
GadisParawan
BujanganPerjaka
HabisSeep
InginHoyong, Palay
SuamiCaroge
IstriPun Bojo
JandaRanda
DudaDuda

Posting Komentar